Air Superiority/Multirole Fighter)
Jika ada orang bertanya : “apakah pesawat tempur paling superior sekarang?” pertama kali penulis akan menjawab : “Su-27 Flanker” . ya, memang pesawat ini memiliki semua seni yang dibutuhkan oleh sebuah pesawat tempur. Cepat, lincah , aerodinamis yang nyaris sempurna AoA (Angle of Attack, sudut tempur) yang tinggi, persenjataan yang mematikan, thrust engine besar, sampai avionik yang canggih. Satu-satunya hal yang tidak dipunyai Flanker ialah kemampuan Stealth. Karena bukan kebiasaan pesawat timur (khususnya Rusia) untuk merancang pesawat stealth.
Terbang pertama pada tahun 1977, pesawat ini dirancang untuk
menekuk McDonnel Douglas F-15 Eagle. Dan memang dari segi performa dan spesifikasi, pesawat ini sedikit lebih unggul. Bentuk fisiknya sekilas memang mirip, tetapi Flanker terlihat lebih menekuk ke belakang, memberikan nilai plus dalam aerodinamis. Flanker pun dapat melakukan manuver yang tidak dapat dilakukan oleh pesawat barat manapun. Loop 360 dengan diameter sangat kecil bisa dilakukannya. Belum lagi manuver terkenal karya Alexander Pugacev, cobra, yaitu gerakan mematuk-matuk seperti ular cobra.
Menggunakan mesin Turbofan Saturn L’yulka AL-31F ber-afterburner memberikan daya dorong sampai 142 kilonewton, pada kecepatan 2.5 mach. (pada varian-varian selanjutnya ditingkatkan menjadi AL-31FM, lalu yang terakhir AL-37FU ) dan menggunakan teknologi TVC, Thrust Vectoring Control, yang memungkinkan semburan mesin jet diarahkan ke atas-bawah.
Tak kurang sederet persenjataan bisa dicantelkan di 12 hardpoints di tubuh Flanker. Mulai dari kanon GSh-30-1 kaliber 30 mm, rudal udara ke udara menengah AA-10 Alamo, jarak pendek AA-11 Archer, R-37, R-40, R-60, R-77 Adder, KS-172, lalu ada rudal udara ke darat (pada varian Su-33, 35, dan 37) , Kh-25ML, Kh-25MP, Kh-29, Kh-31, dan Kh-59. belum cukup, ada rudal anti radiasi Kh-15P, Kh-65S, roket infra merah S-25, dan bom berpandu laser GBU-500, GBU-1500, bom berpandu TV GBU-500T, dan GBU 1500T.
Untuk urusan penjejak, Multi Mode Radar N-011 sangat ampuh dalam menangkap 15 sasaran dan mengunci 6 target dalam radius 362 km (225 mil), kemampuan BVR, dan IRST. Bahkan pada Su-35 ditambahkan pod ECM (Electronic CounterMeasure, pengacak elektronik ). Lainya, Flanker menggunakan kursi lontar Zvezda K-36DM, penyaring udara pada intake udaranya, berdaya jelajah 3500 km, tanpa pengisian bahan bakar.
Saat ini varian Flanker yang terakhir adalah Su-37 Super Flanker. Sebelumnya ada Su-30MKK (TNI memiliki 2 buah varian ini) berkemampuan serang udara dan darat, Su-32FN Sea Flanker (kemampuan serang maritim, dengan kursi berdampingan, beroperasi segala cuaca (all weather), serta menggotong rudal anti kapal laut), Su-33/27K yang bisa beroperasi di atas geladak kapal induk, Su-34/27IB (merupakan fighter bomber yang akan menggantikan peran MiG-23 Flogger dan Su-24 Fencer), Su-35 Multirole fighter, dan terakhir penyempurnanya Su-37 Super Flanker.
Sedangkan negara-negara penggunanya adalah Irak, Polandia, Ceko, Slovakia, Hungaria, Jerman, Suriah, Korea Utara, Afghanistan, Yaman, Mesir, Libya, Iran, Indonesia, Peru, India, dan Cina. Dan untuk Cina, negara itu telah membeli lisensi pembuatan Su-27 oleh Shenyang Aircorp dan diberi nama J-11.
Zaldy
(dari berbagai sumber)